Metode invitro fertilization-IV F part 3

sebelumnya telah di bahas mengenai tahapan pelaksanaan IV F. 

pada individu jantan:
berupa koleksi semen, analisis semen, seleksi spermatozoon, dan fertilisasi.

pada individu betina:
berupa superovulasi, pengambilan ovum, seleksi ovum, kultur ovum dalam medium, serta fertilisasi.

setelah dilakukan fertilisasi secara invitro kemudian diinkubasi sampai mencapai blastokista, selanjutnya dilakukan embrio transfer dengan mengimplantasikan embrio ke dalam uterus induk betina. bila diperlukan embrio sisa yang tidak tertampung oleh induk resipien dapat disimpan dengan metode simpan beku (cryopreservation).

fertilisasi secara in vitro dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

1. memasukan sejumlah spermatozoa ke dalam medium kultur ovum
2. zona drilling (ZD). teknik ini dilakukan dengan cara melubangizona pellucida sebagai jalan masuknya spermatozoa.
3.  partial zona dissectin (PZD). teknik ini dilakukan dengan cara menyayat zona pellucida sebagai jalan masuknya spermatozoon.
4. sub zona sperm injection (SUZI). teknik ini dilakukan dengan cara menginjeksikan spermatozoon ke bawah zona pellucida.

namun demikian keempat metode fertilisasi secara in vitro tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan. pada tahun 1992 dipublikasikan kehamilan pertama melalui teknik intra cytoplasmic sperm injection (ICSI). teknill ICSI hanya menggunakan satu spermatozoon untuk membuahi satu oosit untuk menghasilkan kehamilan.

(bersambung)

diadaptasi dari buku ajar biologi reproduksi karya Muhammad Anwar djaelani dan Agung Janika Sitasiwi.

terimakasih atas pembelajaran yang telah diberikan.

terimakasih juga untuk Bapak Koen Praseno dan Ibu Kasiyati, atas semua ilmu pelajaran, ilmu kehidupan, ilmu kasih sayang, ilmu kesabaran, dan segala macam ilmu yang telah diberikan. sekali lagi saya ucapkan banyak-banyak terimakasih. 

semoga kalian semua senantiasa sehat walafiat dan sukses sampai akhir. aamiin.