berapa berapa berapa

TERIMA KASIH

selamat datang....
komentarnya di isi ya....
join juga, biar makin seru...

Tuesday, June 26, 2012

Pengawet Tahu dari Bahan Kitosan Cangkang Udang

Siapa sih yang engga tau makanan TAHU?? Kalo engga tau hmmm………… %^*(%$#-@ parah banget deh.. sini sini saya kasih tau dulu kalo gitu :D :D 

Tahu itu makanan khas Indonesia yang penggemarnya engga cuma dari kalangan masyarakat bawah, menengah kebawah, tapi sampe kalangan mengengah keatas juga lho.. so, tahu itu makanan dari semua kalangan yang engga mengenal kelas atau strata ekonomi sosial.. tahu adalah makanan WAJIB dari setiap kalangan.. Buat yang engga tau sama si makanan yang paling eksis di Indonesia, ini nih sedikit cerita tentang tahu..

Ini nih kerjaannya temen-temen Universitas Diponegoro yang berhasil mengikuti ajang bergengsi di tingkat NASIONAL.. yups.. siapa sih yang engga tau ajang bergengsi ini???? Ini nih, namanya Pekan Ilmiah Nasional ato biasa disebut dengan PIMNAS.. nah PIMNAS kali ini yang jadi tuan rumahnya adalah kota Yogyakarta.. engga jauh sama kota Semarang lho ^^.. Temen2 UNDIP yang lolos taun 2012 ini ada 17 TIM.. semoga ke 17 tim ini membawa nama baik almamater #amin
Salah satunya di bidang PKM-M (Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat).. ini nih… salah satu dari temen seperjuangan saya bernama Yayang Ade Suprana di kota Semarang berhasil masuk di PIMNAS  2012.. temen satu atap di NENEK’S HOUSE gitu secara.. turut seneng denger kabar bahagia ini, sampe-sampe jiwa menulis ini ikut bergairah #lebay.. dengan 3 pasangannya (Lukman Hakim, Ignatius Agusta, dan Yogi Andrian Susanto) dari bidang PKM-M mereka berhasil membawa nama UNDIP (semoga bisa membawa pulang emas #amiin) dengan judul program mereka adalah:
Sosialisasi Kitosan Kulit Udang Sebagai Bahan Pengawet Tahu di UKM kawasan Lamper Tengah Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang”
kiri: lukman kanan: yayang
di sini mahasiswa se-Indonesia diajak untuk berfikir kritis dan kreatif gimana bisa untuk membuat semuanya menjadi bermanfaat tanpa mengurangi nilai2 yang terkandung dalam penelitian yang semakin lama semakin berkembang. Nah penelitian untuk memanfaatkan limbah udang jadi kitosan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya. Menurut temen2 dari Tim yang bersangkutan, tujuan diadakan sosialisasi ini adalah untuk mengetahui lama waktu simpan tahu dengan menggunakan kitosan, mengetahui pengaruh kitosan terhadap sifat fisik tahu seperti tekstur, bau dan warna dan mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya pada industri tahu di daerah Lamper Tengah Semarang Selatan.
Berdasarkan sosialisasi kitosan yang telah mereka lakukan di daerah Lamper Tengah Semarang Selatan tanggapan para pengrajin tahu sangatlah antusias dan sangat ingin mengaplikasikannya, namun dengan harga kitosan yang relatif mahal perlu diadakan pelatihan agar pengrajin tahu mampu membuat kitosan sendiri. Mereka memberikan beberapa sampel kitosan agar mereka dapat praktik sendiri dengan hasil produksinya tahu yang dibuat, walaupun masih dalam skala kecil.
Dari sosialisasi ini dapat diambil kesimpulan bahwa kitosan dari cangkang udang dapat menambah lama waktu simpan pada tahu. Oleh karena itu perlu diadakan sosialisasi agar hasil penelitian ini dapat diketahui oleh masyarakat bahwa kitosan dapat dijadikan sebagai pengawet alami, alternatif pengganti formalin pada makanan.   
Kenalan dulu yuuuu sama yang namanya TAHU:
tahuuu
Tahu itu bahan makanan sumber protein nabati yang populer banget setelah tempe. Nah tahu ini mengandung 7-8 gram zat protein dan 124 mg zat kalsium per 100 gram tahu. Asal makanan yang satu ini yaitu dari negara Cina, yang disebut taufu. Tahu dibuat dari kacang kedelai kuning atau dari kacang hijau. Kacang kedelai dikenal sebagai makanan terbaik kadar proteinnya, dapat mencapai 35% daripada beratnya. Tahu merupakan bahan makanan yang sudah sejak lama dikenal masyarakat. Namun, dengan meningkatnya kasus formalin pada makanan, ternyata formalin juga ditemukan pada tahu yang beredar di pasaran (Horan, 1984).


Sedikit berbagi pengetahuan,,,,,,,,,,,
tahu adalah bahan pangan yang tinggi protein  dengan kadar air yang tinggi (85%) karena itu tahu tidak tahan lama. Satu hari setelah diproduksi tahu akan mulai rusak yang ditandai dengan berbau asam dan berlendir. Dengan merendam tahu pada air yang diberi formalin tahu akan awet sampai 7 hari. Jadi  penggunaan  formalin  dapat  dilakukan  pada  proses  penggumpalan  dan perendaman setelah jadi tahu. Mungkin pada proses penggumpalan di pabrik tahu tidak menggunakan formalin seperti yang dibantah oleh produsen tahu. Namun, pedagang juga tidak mau berisiko dagangannya rusak sebelum laku terjual. Oleh karena itu tahu direndam pada air yang dicampuri formalin agar tahu tetap awet tidak rusak. Perendaman tahu dengan formalin jelas tidak dapat diterima, walaupun untuk alasan mencegah kerusakan tahu (Horan, 1984). 

Ada banyak macam tahu, apa aja ya???? Ini nih,,,,,,,,,,
Menurut Tri (2010), macam-macam tahu adalah sebagai berikut.
1. Tahu putih, tebal dan halus sehingga disebut tahu sutera (silk) dan cocok untuk dimasak sup tahu.
2. Tahu putih, tebal dan agak keras, tidak selembut jenis tahu silk sehingga cocok untuk masakan, seperti tahu isi dan perkedel tahu.
3. Tahu yang sangat padat, tipis, dan diberi warna kuning disebut tahu cina. Banyak digunakan dalam masakan Cina.
4. Tahu pong, bila digoreng sampai kering, bagian dalamnya kosong, rasanya gurih dan ringan.
5. Tahu jepang, halus sekali dan lunak (silk), dibuat dari kacang hijau.


Kenapa di judul ada kata-kata “cangkang udang” yah??
Mau tau kenapa?! Yuuuuu baca lebih lanjuuuuut……

udang
Sekarang kita kenalan dulu sama yang namanya udang..
udang itu binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.

Nah kenapa di judul ada “cangkang alias kulit udang”???
Ini nih, kandungan dari kulit udang itu terdapat senyawa kimia protein, kalsium karbonat, dan kitin. Fungsi kulit udang tersebut pada hewan udang (golongan invertebrata)  yaitu sebagai pelindung. Komposisi kandungan bahan kimia pada kulit udang bergantung pada jenis udang dan tempat hidupnya. Komposisi kandungan bahan kimia pada kulit udang terdiri atas: protein 25%,  kalsium karbonat 50%, dan Kitin (C18H26N2O10) 25%

cangkang udang
Berbagi tentang KITOSAN nih,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
produk (kitosan)

Kitosan adalah poli-(2-amino-2-deoksi-β-(1-4)-D-glukopiranosa) yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Bentuk fisiknya merupakan padatan amorf yang berwarna putih kekuningan. Untuk memperoleh kitin dari cangkang udang melibatkan proses deproteinasi (penghilangan protein) dan  demineralisasi (penghilangan mineral). Sedangkan untuk mendapatkan kitosan dilanjutkan dengan proses deasetilasi (penghilangan gugus asetil) (Wardaniati, 2009). 




info tambahan:
pengumuman PIMNAS 2012 klik di sini
no ke-181
info lengkap dari dikti ada di sini 
*****  
narsis bareng si tahu dan si udang ^^)

proses pengeringan cangkang


proses demineralisasi



proses deproteinasi

proses deasetilasi

si yayang narsis :p

diskusi  (tanya-jawab) bersama ibu Ir. Hj. Wahyuningsih, Ms selaku pendamping

DAFTAR PUSTAKA
 Horan, F. E. , 1984. Soy Protein in Food, Restrospect and Prospect. Journal Jakarta.
Suhardi, (1992), “Khitin dan Khitosan”, Pusat Antar Universitas Pangan&Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tri, R et.al. 2010. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika
Wardaniati, R.A dan Sugiyani S. 2009. Pembuatan Chitosan dari Kulit Udang dan Aplikasinya untuk Pengawetan Bakso. Makalah Penelitian, (online), (http://eprints.undip.ac.id/1718/1/makalah_penelitian_fix.pdf , diakses, 3 juni 2011).
  
writed by: laras saty
juni 26 2012 2.42 am  
 at living room nenek's house

2 comments:

bagaimana menurut kamu?