Siapa sih yang engga tau makanan
TAHU?? Kalo engga tau hmmm………… %^*(%$#-@ parah
banget deh.. sini sini saya kasih tau dulu kalo gitu :D :D
Tahu itu makanan khas Indonesia yang penggemarnya engga cuma dari kalangan masyarakat bawah, menengah kebawah, tapi sampe kalangan mengengah keatas juga lho.. so, tahu itu makanan dari semua kalangan yang engga mengenal kelas atau strata ekonomi sosial.. tahu adalah makanan WAJIB dari setiap kalangan.. Buat yang engga tau sama si makanan yang paling eksis di Indonesia, ini nih sedikit cerita tentang tahu..
Ini nih kerjaannya temen-temen Universitas Diponegoro yang berhasil mengikuti ajang bergengsi di tingkat NASIONAL.. yups.. siapa sih yang engga tau ajang bergengsi ini???? Ini nih, namanya Pekan Ilmiah Nasional ato biasa disebut dengan PIMNAS.. nah PIMNAS kali ini yang jadi tuan rumahnya adalah kota Yogyakarta.. engga jauh sama kota Semarang lho ^^.. Temen2 UNDIP yang lolos taun 2012 ini ada 17 TIM.. semoga ke 17 tim ini membawa nama baik almamater #amin
Salah
satunya di bidang PKM-M (Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian
Masyarakat).. ini nih… salah satu dari temen seperjuangan saya bernama Yayang Ade Suprana di kota Semarang
berhasil masuk di PIMNAS 2012.. temen
satu atap di NENEK’S HOUSE gitu secara..
turut seneng denger kabar bahagia ini, sampe-sampe jiwa menulis ini ikut
bergairah #lebay.. dengan 3 pasangannya (Lukman Hakim, Ignatius Agusta, dan Yogi Andrian Susanto) dari bidang PKM-M
mereka berhasil membawa nama UNDIP (semoga bisa membawa pulang emas #amiin) dengan
judul program mereka adalah:
“Sosialisasi Kitosan Kulit Udang Sebagai Bahan Pengawet Tahu
di UKM kawasan Lamper Tengah Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang”
kiri: lukman kanan: yayang |
di sini mahasiswa se-Indonesia diajak untuk berfikir kritis dan kreatif
gimana bisa untuk membuat semuanya menjadi bermanfaat tanpa mengurangi nilai2
yang terkandung dalam penelitian yang semakin lama semakin berkembang. Nah penelitian
untuk memanfaatkan limbah udang jadi kitosan ini sudah pernah dilakukan
sebelumnya. Menurut temen2 dari Tim yang bersangkutan, tujuan diadakan sosialisasi ini adalah untuk mengetahui lama waktu simpan
tahu dengan menggunakan kitosan, mengetahui pengaruh kitosan terhadap sifat
fisik tahu seperti tekstur, bau dan warna dan mensosialisasikan kepada masyarakat
khususnya pada industri tahu di daerah Lamper Tengah Semarang Selatan.
Berdasarkan sosialisasi kitosan yang telah mereka lakukan di daerah Lamper Tengah Semarang Selatan tanggapan para pengrajin tahu sangatlah antusias dan sangat ingin mengaplikasikannya, namun dengan harga kitosan yang relatif mahal perlu diadakan pelatihan agar pengrajin tahu mampu membuat kitosan sendiri. Mereka memberikan beberapa sampel kitosan agar mereka dapat praktik sendiri dengan hasil produksinya tahu yang dibuat, walaupun masih dalam skala kecil.
Dari sosialisasi ini dapat diambil kesimpulan bahwa kitosan dari cangkang udang
dapat menambah lama waktu simpan pada tahu. Oleh karena itu perlu diadakan
sosialisasi agar hasil penelitian ini dapat diketahui oleh masyarakat bahwa kitosan
dapat dijadikan sebagai pengawet alami, alternatif pengganti formalin pada
makanan.
tahuuu |
Tahu itu bahan makanan sumber protein nabati yang populer banget setelah tempe. Nah tahu ini mengandung 7-8
gram zat protein dan 124 mg zat kalsium per 100 gram tahu. Asal makanan yang
satu ini yaitu dari negara Cina, yang disebut taufu. Tahu dibuat
dari kacang kedelai kuning atau dari kacang hijau. Kacang kedelai dikenal sebagai makanan terbaik kadar proteinnya,
dapat mencapai 35% daripada beratnya. Tahu
merupakan bahan makanan yang sudah
sejak lama dikenal masyarakat. Namun, dengan meningkatnya kasus formalin pada makanan, ternyata formalin juga ditemukan
pada tahu yang beredar di pasaran
(Horan, 1984).
Sedikit berbagi pengetahuan,,,,,,,,,,,
tahu adalah bahan pangan yang tinggi protein dengan kadar air yang tinggi (85%) karena itu tahu tidak tahan lama.
Satu hari setelah diproduksi tahu akan mulai rusak
yang ditandai dengan berbau asam dan berlendir. Dengan merendam tahu pada air yang diberi formalin tahu akan awet sampai
7 hari. Jadi penggunaan
formalin dapat dilakukan
pada proses penggumpalan
dan perendaman setelah jadi tahu. Mungkin pada proses
penggumpalan di pabrik tahu tidak menggunakan
formalin seperti yang dibantah oleh produsen tahu. Namun, pedagang juga tidak mau berisiko dagangannya rusak
sebelum laku terjual. Oleh karena
itu tahu direndam pada air yang dicampuri formalin agar tahu tetap awet tidak rusak. Perendaman tahu dengan formalin jelas tidak
dapat diterima, walaupun untuk alasan
mencegah kerusakan tahu (Horan,
1984).
Ada banyak macam tahu, apa aja ya???? Ini nih,,,,,,,,,,
Ada banyak macam tahu, apa aja ya???? Ini nih,,,,,,,,,,
Menurut Tri (2010),
macam-macam tahu adalah sebagai berikut.
1. Tahu putih, tebal dan halus sehingga
disebut tahu sutera (silk) dan cocok untuk dimasak sup
tahu.
2. Tahu putih, tebal dan agak keras, tidak
selembut jenis tahu silk sehingga cocok untuk
masakan, seperti tahu isi dan perkedel tahu.
3. Tahu yang sangat padat, tipis, dan diberi
warna kuning disebut tahu cina. Banyak digunakan dalam masakan Cina.
4. Tahu pong, bila digoreng sampai kering,
bagian dalamnya kosong, rasanya gurih dan ringan.
5. Tahu jepang, halus sekali dan lunak (silk), dibuat dari kacang hijau.
Kenapa di judul ada kata-kata “cangkang
udang” yah??
Mau tau kenapa?! Yuuuuu baca lebih
lanjuuuuut……
udang |
Sekarang kita kenalan dulu sama yang namanya udang..
udang itu binatang yang hidup di perairan,
khususnya sungai, laut, atau danau. Udang
dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar
baik air tawar, air payau, maupun air asin pada
kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah
permukaan.
Nah kenapa
di judul ada “cangkang alias kulit udang”???
Ini nih,
kandungan dari kulit udang itu terdapat
senyawa kimia protein, kalsium karbonat, dan kitin. Fungsi kulit udang tersebut
pada hewan udang (golongan invertebrata)
yaitu sebagai pelindung. Komposisi kandungan bahan kimia pada kulit
udang bergantung pada jenis udang dan tempat hidupnya. Komposisi kandungan
bahan kimia pada kulit udang terdiri atas: protein 25%, kalsium karbonat 50%, dan Kitin (C18H26N2O10)
25%
cangkang udang |
produk (kitosan) |
Kitosan
adalah poli-(2-amino-2-deoksi-β-(1-4)-D-glukopiranosa) yang dapat diperoleh
dari deasetilasi kitin. Bentuk fisiknya merupakan padatan amorf yang berwarna putih kekuningan. Untuk memperoleh kitin dari
cangkang udang melibatkan proses deproteinasi (penghilangan protein) dan demineralisasi (penghilangan
mineral). Sedangkan untuk mendapatkan kitosan dilanjutkan dengan proses deasetilasi (penghilangan
gugus asetil) (Wardaniati, 2009).
info tambahan:
pengumuman PIMNAS 2012 klik di sini
no ke-181
info lengkap dari dikti ada di sini
*****
narsis bareng si tahu dan si udang ^^)
proses pengeringan cangkang |
proses demineralisasi |
proses deproteinasi |
proses deasetilasi |
si yayang narsis :p |
diskusi (tanya-jawab) bersama ibu Ir. Hj. Wahyuningsih, Ms selaku pendamping |
DAFTAR PUSTAKA
Horan, F. E. , 1984. Soy Protein
in Food, Restrospect and Prospect. Journal Jakarta.
Suhardi,
(1992), “Khitin dan Khitosan”, Pusat Antar Universitas Pangan&Gizi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tri, R et.al. 2010. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika
Wardaniati, R.A dan Sugiyani S. 2009. Pembuatan
Chitosan dari Kulit Udang dan Aplikasinya untuk Pengawetan Bakso. Makalah
Penelitian, (online), (http://eprints.undip.ac.id/1718/1/makalah_penelitian_fix.pdf
, diakses, 3 juni 2011).
writed by: laras saty
juni 26 2012 2.42 am
at living room nenek's house
aaaak...sukaaaa...
ReplyDeletecie cieee #lho
Deletebtw suka sama sapa neng?hoho