tanggal 5 Maret 2015 adalah hari dimana aku mengharu baru yang entah mengapa ini adalah malan jumat terakhir bersama nya. nya kali ini pergi untuk kebaikan bersama. pergi dan tidak untuk kembali. begitulah. air mata ini aku rasa tak ada habisnya.
bergetar rasa ini menjadi kan ai mata menjadi tumpah.
entahlah. aku menangisi hal apa pun aku tak paham.
jujur aku kehilangan.
kamis itu adalah menjadi kamis terakhir kalinya aku bekerja bersamanya.
solat berjamaah bersamanya.
berdoa berjamaah bersamaanya.
makan siang bersamanya.
sarapan bersamanya.
pulang bersama ketika naik motor.
pulang bersama ketika naik mobil.
menggila dengan satu bercandaan yang tak kunjung usai.
membela aku ketika ada yang menggodaku.
kadang jadi tempat curhat.
sharing bacaan yang berbeda genre.
dia suka politik.
aku suka science dan yang ringan ringan.
dia suka debat. harus menang.
suka sama telor dadar.
coffee lover.
good smoker.
pengendara sepedah motor dengan kecepatan 40km/jam.
suka kasian kalo liat aku pulang sendiri.
kakak yang baik. sayang adek.
suami yang setia.
suami sayang istrinya.
ilmu agama yang matang.
bbm aku bisa di pakai lagi.
kesederhanaan menjadi pribadinya.
orang pertama yang nangis denger kabar ini kayanya aku deh -___- #bego
baru dapet wacana aja langsung bermuram durja #gw
apalagi pas di hari terakhirnya, di mana hari ini adalah hari terakhirnya dia ada di kantor ini.
dan pastinya di sibuk setengah mati untuk menyelesaikan semuanya dengan baik. hand over dengan yang lainnya itu pasti.
aku pernah berada di posisinya. ketika resign di tempat kerja sbeleum ini.
jadi aku tidak banyak bicara dan tidak menggangunya.
dan ini memang menjadi hari terakhirnya di sini dan dilangit ini.
dan di hari terakhir nya, aku tak sama sekali berjamaah soalt dengannya. dzuhur, asar, magrib. i'm alone!! dia banyak kesibukan di hari ini. ya begitulah. aku pernah berada di posisinya. jadi aku bisa sedikit empati.
samapi solat magrib ketika sudah berada di mess pun aku sendiri.
dan betapa bodohnya aku menangis kehilangan.
jujur saat paling mudah aku menangis adalah ketika mau solat, sedang solat, bahkan setelah solat pun aku bisa jadi sosok gadis cengeng sepanjang hari.
mudah saja bagi ku untuk menangis.
kau tinggi kan nada bicaramu, aku dapat menangis.
katanya :
ada pertemuan ya ada perpisahan
gak perlu ada penyesalan - bekerja gak nyambung dengan jurusan kuliah itu bukan musibah!
semua akan indah kalo kita bisa menikmati
hal yang paling sederhana yang bisa ya kita, lakukan yaitu melihat orang yang berada di bawah kita.
kalau mau naik kelas itu pasti ada ujiannya. dan semakin tinggi kelasnya, semakin susah ujiannya.
jangan sampe kita menyalahkan dzat yang Maha Adil.
Tulis rencana mu pakai pensil, dan serahkan penghapusnya pada Nya
yang pasti tidak ada sehelai daun pun yang bisa jatuh tanpa kehendak Allah
USAHA DOA BEDA JALUR SAMA HASILNYA!
semuanya sudah termaktub.
Inna ma'al usri yusro
Down itu salah satu dari sebuah proses
kenapa kita harus jatuh, agar kita bisa belajar berdiri.
Santai. hadapi dengan senyuman. semua pasti akan terasa nikmatnya.
kalau ada siang kan harus ada malam.
Semua mainstream ada konsekuensinya.
yang penting itu komunikasi dan saling percaya.
Allah yang Maha Adil aja masih sering di salahkan.
antara usaha dan hasil itu beda jalur. usaha itu kewajiban kita. kalo hasil itu kemurahan Allah.
yang berhak menilai itu cuma Allah.
sekian
bergetar rasa ini menjadi kan ai mata menjadi tumpah.
entahlah. aku menangisi hal apa pun aku tak paham.
jujur aku kehilangan.
kamis itu adalah menjadi kamis terakhir kalinya aku bekerja bersamanya.
solat berjamaah bersamanya.
berdoa berjamaah bersamaanya.
makan siang bersamanya.
sarapan bersamanya.
pulang bersama ketika naik motor.
pulang bersama ketika naik mobil.
menggila dengan satu bercandaan yang tak kunjung usai.
membela aku ketika ada yang menggodaku.
kadang jadi tempat curhat.
sharing bacaan yang berbeda genre.
dia suka politik.
aku suka science dan yang ringan ringan.
dia suka debat. harus menang.
suka sama telor dadar.
coffee lover.
good smoker.
pengendara sepedah motor dengan kecepatan 40km/jam.
suka kasian kalo liat aku pulang sendiri.
kakak yang baik. sayang adek.
suami yang setia.
suami sayang istrinya.
ilmu agama yang matang.
bbm aku bisa di pakai lagi.
kesederhanaan menjadi pribadinya.
orang pertama yang nangis denger kabar ini kayanya aku deh -___- #bego
baru dapet wacana aja langsung bermuram durja #gw
apalagi pas di hari terakhirnya, di mana hari ini adalah hari terakhirnya dia ada di kantor ini.
dan pastinya di sibuk setengah mati untuk menyelesaikan semuanya dengan baik. hand over dengan yang lainnya itu pasti.
aku pernah berada di posisinya. ketika resign di tempat kerja sbeleum ini.
jadi aku tidak banyak bicara dan tidak menggangunya.
dan ini memang menjadi hari terakhirnya di sini dan dilangit ini.
dan di hari terakhir nya, aku tak sama sekali berjamaah soalt dengannya. dzuhur, asar, magrib. i'm alone!! dia banyak kesibukan di hari ini. ya begitulah. aku pernah berada di posisinya. jadi aku bisa sedikit empati.
samapi solat magrib ketika sudah berada di mess pun aku sendiri.
dan betapa bodohnya aku menangis kehilangan.
jujur saat paling mudah aku menangis adalah ketika mau solat, sedang solat, bahkan setelah solat pun aku bisa jadi sosok gadis cengeng sepanjang hari.
mudah saja bagi ku untuk menangis.
kau tinggi kan nada bicaramu, aku dapat menangis.
katanya :
ada pertemuan ya ada perpisahan
gak perlu ada penyesalan - bekerja gak nyambung dengan jurusan kuliah itu bukan musibah!
semua akan indah kalo kita bisa menikmati
hal yang paling sederhana yang bisa ya kita, lakukan yaitu melihat orang yang berada di bawah kita.
kalau mau naik kelas itu pasti ada ujiannya. dan semakin tinggi kelasnya, semakin susah ujiannya.
jangan sampe kita menyalahkan dzat yang Maha Adil.
Tulis rencana mu pakai pensil, dan serahkan penghapusnya pada Nya
yang pasti tidak ada sehelai daun pun yang bisa jatuh tanpa kehendak Allah
USAHA DOA BEDA JALUR SAMA HASILNYA!
semuanya sudah termaktub.
Inna ma'al usri yusro
Down itu salah satu dari sebuah proses
kenapa kita harus jatuh, agar kita bisa belajar berdiri.
Santai. hadapi dengan senyuman. semua pasti akan terasa nikmatnya.
kalau ada siang kan harus ada malam.
Semua mainstream ada konsekuensinya.
yang penting itu komunikasi dan saling percaya.
Allah yang Maha Adil aja masih sering di salahkan.
antara usaha dan hasil itu beda jalur. usaha itu kewajiban kita. kalo hasil itu kemurahan Allah.
yang berhak menilai itu cuma Allah.
sekian
No comments:
Post a Comment
bagaimana menurut kamu?