Ketika
otak saya sedang berfikir untuk memikirkan dia, ya sekarang hanya dia yang saya
pikirkan. Entah apa yang ada di sini (otak) dan yang jelas ini membuat saya
selalu berfikir positif, semangat, seperti memberikan oksigen tambahan untuk
menjalani hidup. #eaaaa
Saya
berfikir, dan ada sebuah pertanyaan yang menghalangi saya untuk sedikit
bernafas: bagaimana saya bisa menyukaimu?? Bahkan sangat sangat menyukaimu!!
Kata orang : cinta itu tak
berbatas. Jika kamu benar-benar mencintai seseorang maka cinta nggak akan bisa
diungkapkan dengan kata-kata sedalam apa kamu mencintainya.
Saya pun ga percaya dengan
apa yang saya rasa sampai detik ini kepada dia. Yaa dia yang selalu dan selalu
ada di otak saya. Saya sedang bergulat dengan otak, hati, pikiran saya sendiri.
Apakah ini yang namanya cinta? Apakah saya menyukaimu tanpa alasan? Apakah alasan
“apapun” tidak cukup untuk membuktikan bahwa saya sangat menyukaimu? Apakah tak
cukup hanya sebuah postingan “alay” bisa dijadikan media dan alasan untuk
mengungkapan alasan kenapa saya menyukai dan mencintai dia?
Dan jika saat ini saya
dapat menuliskan kenapa saya menyukaimu bahkan mencintaimu dengan pasti dengan
keyakinan yang matang, dengan tingkat kewajaran yang amat tinggi, dan dengan hanya
selembar postingan di blog ini, dan itu artinya saya engga cukup mencintaimu
dan cukup bertahan hingga detik ini.
Saya menyukaimu itu karena
,,,,,,,,
©
mungkin karena kamu pintar
Kamu itu dilahirkan
sepertinya memang pintar. Engga pernah masuk kuliah, engga pernah buat tugas
mandiri, tapi IPK kamu bisa tetap stabil. Dan engga Cuma menurut saya, menurut
kawan2 dan para dosen pun sependapat dengan saya. Kamu pintar. Tapi kalo di
liat2 nih, lebih banyak yang pintar daripada kamu. Misalnya Albert Enstain,
Thomas Alva Edison, sampe Pa Nur, DEA (pa dekan FSM saat ini), kamu masih kalah
pintar. Ato engga usah jauh2 deh, sama Pa Koen Praseno aja deh (pembimbing TA
saya) kamu pun masih jauh pake banget kadar kepinterannya (yaiyaaaalaaaaah
raasssss). Tapi kenapa dan kenapa saya engga suka sama mereka? Dan kenapa hati
ini tetep tertaut kepada mu? Dan masih kamu sampai detik ini (jikalau kamu
ngebaca ini postingan)??
Ternyata saya suka kamu
bukan karena kamu pintar
©
mungkin karena
kamu ganteng
menurut saya and ibu
bapanya kamu ganteng, pake banget malah gantengnya. Dan kalo di liat2 nih
banyak yang lebih ganteng dari kamu. Brad pit, sahru kahn, pasha ungu, faudzi
baadila. Mereka mah jauh lebih cool, lebih ganteng dari kamu. Yaaa ga usah
jauh2 deh, sama si M. Imam Fadila aja masih ganteng si Imam (frend gw). Tapi kenapa
saya engga sauka sama mereka? Dan hati ini tetap terpaut dengan kamu?
Dan ternyata, saya suka
kamu bukan karena kamu ganteng
©
Mungkin karena
kamu kaya.
Kamu memang kaya. Setidaknya
lebih kaya daripada aku. Bisa punya penghasilan sendiri, bisa beli baju
sendiri, and bisa ngebiayain idup sendiri. Tapi kadang, status kamu juga bilang
“bokek” dan engga punya duit sama sekali. Bahkan untuk membelikan saya kado di
ulang tahun saya kemaren pun engga bisa (nah loh, siapa gw). Dan saya tau
alasan kau yang sebenarnya yaitu kamu lagi engga punya uang. Saya tetap mencoba
maklum dan diam, takut gengsimu jatuh di hadapan saya. Dan saya hanya bisa mendoakan
dan mendoakan. Walau hanya dengan ucapan selamat dan beberapa dalil doa untuk
saya (setlah melalui orang ketiga- mas nanang kamaludin). Hahaaa dan itu
ngebuat saya ingin pingsan di depan HP sambil koprol terus bilang WOW. Dan itu
membuat saya sangat senang J
Jadi kesimpulannya, saya
suka kamu bukan karena kamu kaya
© Mungkin karena kamu aktivis
Kamu
memang aktivis. Dari jaman saya jadi mahasiswa baru sampe detik ini sejarah kamu
itu ya selalu di atas. Dari jadi ketua Fostibi (2009), mentri PSDM BEM FMIPA
(2010), presiden FMIPA (2011), ketua ILMIPA (2011-2013), dan sekarang Presiden
BEM-KM Universitas Diponegoro (2012) kamu tetep yang terhebat, dan selamanya
akan menjadi aktivis. Tapi nih, di luar sana banyak yang jauh lebih dari kamu
sosok ke aktivisannya di mata masyarakat. Nih misalnya Prof. Soedarto, beliau
bisa jadi rektor UNDIP. Kamu mah belum ada apa-apanya. Terus pa Nur, DEA yang
jadi pa Dekan FSM. Kamu?? Jauh dari itu. Tapi saya engga suka sama mereka,
sumpah deh ga pake boong. Hati ini hanya untuk kamu, ya untuk kamu seorang
hingga detik ini saya mengetik.
Ok,
sekali lagi saya suka kamu bukan karena kamu aktivis
© Mungkin karena
kamu tinggi
Kamu
emang tinggi, ketinggian malah untuk ukuran cowo. Hmm biasa aja sih, tapi kalo
dari ukuran badan saya yang “tiny” ini kamu emang tinggi, maybe saya hanya sepundak
kamu deh. Tapi nih di sini dan di mana2 banyak cowo cowo tinggi yang lebih
menjulang dari pada kamu. Misalnya nih si ****, atau si ****, atau yang ada di
********. Nah itu.. tapi hati ini engga ngeliat dari fisik, dari hati, hati
ini. Dan hati ini masih tersimpan untuk kamu. Dan semoga memnag kamu.
See,
saya suka kamu bukan karena kamu tinggi
Ternyata hingga akhir
tulisan ini saya enggak bisa menjelaskan secara pasti kenapa saya begitu suka
dengan kamu. Detail perasaan saya kenapa saya begitu jatuh cinta kepada
kamu.
Yang saya tau, saya merasa
senang jika tidak di abaikan oleh kamu, senang jika melihat kamu dari kejauhan,
senang jika kamu ngepo-in blog atau twit twit saya, bisa bertahan berlama-lama
bahkan berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun, sampai hidup
ini berakhir dan itu hanya untuk
memerhatikan kamu mengisi acara, atau melakukan sesuatu dan saya hanya bisa memandang
dari kejauhan (dan kamu tau itu) yup saya senang.
Tanpa perlu kejelasan. Tanpa
perlu alasan.
“seperti menari tanpa ada
yang melihat, seperti menyanyi tanpa ada yang mendengar, seperti mentwit tanpa
ada pengikutnya” ini
kamu. kamu yang selalu ada dan masih ada sampai detik ini
mr. R
Karawang/ 18 november 2012/ 22.17/ laras saty
No comments:
Post a Comment
bagaimana menurut kamu?