@satylaras008
Berawal
dari sebuah kakak angkatan (mas putro) yang menyebarkan info mengenai SGI. Dan
awalnya saya biasa saja, kemudian ketika saya membaca infonya, sedikit
tertarik. Pendaftaran terakhir itu tanggal 30 Nopember kemarin. Saya sudah
membaca diawal bulan Nov dan belum menindak lanjuti persyaratan yang
dibutuhkan.
Saat
ini saya masih jobseeker dan
menggeluti dunia bisnis kecil kecilan (bisnis online).
Waktu
terus berlalu, dan saya mendapat ilham untuk membuka folder mengenai SGI. Dan
saya baru sadar ketika hari itu hari terakhir pendaftaran SGI -_-
Saya
berniat dengan hati, semoga Allah mempermudah jalan saya. Dan ibu bapa sudah
mengijinkan, kemudian saya kirim berkas via email.
Alhamdulillah..
hasilnya memuaskan. Sampai 4 hari pengumuman SGI di sebarluaskan di media, saya
baru membuka web resmi SGI. Dan ada nama saya. Saya lolos tahap seleksi tahap
pertama. Yaitu FGD (Forum Group
Discussion) dan Interview.
Mempersiapkan
segala keperluan yang akan di bawa ketika hari-H, dan mencari info mengenai lokasi.
Semua sudah siap. Tinggal menunggu tanggal keberangkatan. H-1 minggu bapa saya masuk
rumah sakit. Tepat 4 hari sebelum hari-H, keadaan bapa masih kurang sehat. Saya
dan ibu yang senantiasa menemani di RS. Bolak-balik rumah-RS adalah hal biasa.
Jarak antara rumah dan RS lumayan. Lumayan jauh. Sekali perjalanan 15 menit.
Hemmm kalo satu hari itu bisa 3-4 kali bolak balik. Ya bisa dibayangkan betapa strong-nya saya -_-
ini pas bapa di RS :') GWS dad :* |
Balik
lagi ke SGI.
Malam
sebelum esok hari H SGI, bapa sudah diperbolehkan pulang. Dan semakin ribet
karena banyak barang yang harus di bawa untuk pulang ke rumah lagi. Mengurus
adm, segala macam pokonya sampai wara-wiri kesana kemari dengan cuaca yang
kurang bersahabat kala itu. Hujan. Iya hujan membawa berkah. Membawa masuk
angin juga kedalam badan saya.
Malam-nya...
Saya
tidur cepat. Sebelumnya mempersiapkan keperluan untuk besok. Namun tidak
semuanya. Saya sudah memasang alarm pukul 2 pagi. Namun alarmnya hanya lewat saja
-_- Target awal berangkat pukul 4.30
sudah berangkat dari rumah. Ternyata hanya sebuah target.
Namun
lain cerita..
Saya
baru bangun pada pukul 4.30 teng!!! Ibu yang membangunkan saya. Dan dengan
kecepatan kilat, saya mandi, siap2, dan berangkat pada pukul 5.00 tepat dari
rumah.
Tujuan
saya ada SGI yang berada di bogor.
Tepatnya
di jalan raya parung KM 42 kab. Bogor Jabar
Rute
transportnya adalah:
Naik
agra mas ke bogor > turun di terminal baranangsiang > naik bis pusaka
> turun di RST Dompet Dhuafa > sampe (TKP SGI ada di sebrang RST-nya)
Namun
karena masih pagi, jadi jarang bis yang rute langsung ke Bogor, kemudian saya
naik bis yang tujuan kp rambutan. Dari sana baru sambung bis yang ke bogor. Dan
terus ke TKP (SGI Dompet Dhuafa).
Undangan
FGD dan interview adalah pukul 9.00.
Saya
tiba di lokasi pukul 8.56. Dan belum ganti baju, ganti sepatu, dan bersih
bersih >.<
Sebulmnya
saya sudah konfirmasi bahwa saya sudah sampai di TKP dan sedang rapih-rapih.
Karena perjalanan cukup menguras waktu -/+ 4 jam perjalanan.
Karawang-jakarta-bogor
Sesampainya
di TKP saya diantar oleh bapak satpam yang baik hati menuju ruangan. Sebelumnya
saya bilang mau ke toilet dahulu. Setelah ditunjukan lokasi dan saya telah
berganti kostum, saya menuju lokasi regristasi untuk TTD dan menulis nama
panggilan di label untuk di tempelkan di jilbab yang saya pakai. Kemudian dapat
bingkisan (buku berjudul GURU 12 PURNAMA sama time tabel yang ada label SGI
nya) ditambah snack. Dan masuk ruangan.
label yang di tempel di krudung pink saya |
kenang2an buku dari SGI |
kenang2an time tabel yang ada di tembok kamar saya, menggantikan yang lama |
Teryata
di ruangan sudah penuh. Iya penuh banget malah :O
Masuk
dengan memakai kemeja rapih serta sepatu pantofel hitam dalam ruangan yang
cukup hening. Saya duduk di pojok paling belakang sebelah kiri, ditemani suara
“tak tok tak tok” sepatu pantofel saya -____- dan menjadi pusat perhatian :O
Tepat
pukul 9.10 saya sudah duduk manis di pojok belakang.
Depan
dan sebelah kanan saya adalah seorang lelaki. Entah siapa namanya saya tak
sempat bekenalan. Karena sibuk mendengarkan yang berada di depan. Setelah 2 jam
berlalu. Dengan memaparkan apa itu SGI, perkenalan SGI, semua yang
bersangkutan, dan mau apa kita setelah ini.
Semua
sudah jelas. Dan saatnya FGD dan interview. Total kita ada 54 anak yang berasal
dari DKI Jakarta-Banten-Jawa Barat. Pembagian kelompok. Ada 5 room. 1 room nya
tidak rata untuk jumlah pesertanya.
Saya
mendapat bagian di room 4. Bersamaan dengan anak laki-laki yang duduk persis di
depan saya (yang sepanjang waktu menutupi duduk saya) -_- (awalnya belum paham
namanya, ternyata dia bernama Rahmat). Setelah pembagian room, kita kumpul
menjadi satu bersama mas mas dan mba mba yang akan mamandu FGD + interview kita
nanti.
Mas/pak
Alamsyah namanya. Mba-mba nya ga tau namanya, tapi saya ingat jelas wajah
keduanya.
Ada 11
anak termasuk saya yang berada di room 4.
1.
|
Zuniatmi
|
2.
|
Zuhay R zaffan
|
3.
|
Aulia risalati
|
4.
|
Jumroh
|
5.
|
mahmudah
|
6.
|
Neneng desi
|
7.
|
Beni saputra
|
8.
|
Rahmat selamet
|
9.
|
Lutfi kamil
maulana
|
10.
|
Laras saty
|
11.
|
(yang terakhir
lupa)
|
Tema
FGD di room 4 yaitu:
Menuju
Indonesia yang berkarakter
Tema khususnya:
1. Perlukah memukul siswa untuk
menjadi indonesia yang berkarakter
2. Jika kita menjadi staf ahli
mentri pendidikan, cara untuk memperbaiki pendidikan di indonesia menjadi yang
berkarakter bagaimana
Nah
room 4 (tim kami) setelah perdebatan panjang, memilih tema yang no 2.
Intinya di FGD kita yaitu adanya permasalahan
mengenai kebijakan semisal kami menjadi staf ahli mentri pendidikan.
Kebijakan-kebijakan yang harus di benahi adalah adanya regulasi, kurukulum, dan
sumber daya manusia-nya.
Permasalahan-permasalahan yang ada:
1.
Pendidikan moral
2.
Pendidikan sistem > kurikulum
3.
Pendidikan kompetensi > adanya tantangan.
Kualitas pendidiknya. Perkembangan zaman.
Kurikulum > moral > sistem
Kurangnya sarana dan prasarana. Yang nantinya
berpengaruh kepada guru dan moral-nya.
Solusinya:
·
Pemerataan pendidik antara di daerah dan
pusat
·
Adanya motivasi kepada guru-guru
Yang perlu diperbaiki:
ü
Memberikan penghargaan yang berkarakter
kepada guru yang teladan, memberikan motivasi.
ü
Pelatihan
ü
Kualitas guru
ü
Sarana dan prasarana
Kurang
lebih seperti itu diskusi kami di room 4, yang menghantarkan 11 anak ini lanjut
tahap interview. Dari jam 10-2.30 sore.
Jumlah
seluruh peserta SGI yang mengikuti FGD dan interview di seluruh penjuru
Indonesia ada 205, dan nantinya yang akan diterima ada 30 orang.
Sepanjang
waktu dari pukul 9-3 sore kami ber-11 ya biasa deh, saling mengenal satu sama
lain, tanya asal dari mana, kuliah jurusan apa, kuliah di mana.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan ketika baru berkenalan. nulis no HP sama akun FB.
Macem
macem, ada yang asalnya dari lebak, dari bogor, dari jakarta, ada yang dari
ciamis, karawang (saya), yaaah macem-macem lah ya. Seputar DKI Jakarta-Jawa
Barat.
Semua
takdir. Kita dipertemukan atas nama takdir. Termasuk dengan kamu. Dan kamu yang
lain.
Melihat
kamu pertama kali dengan penampilan yang agak tidak biasa. Memakai kopiah/peci
dengan pakaian batik. Hemmmm berbeda dengan yang lain. berada persis di depan
saya, menutupi duduk saya -_-
Dan
ketika pembagian kelompok, ternyata kita satu room. Di room 4. Dan sapaan
pertama kamu dengan “tetehnya dari mana?”
Bahasa
tubuh yang sangat menghargai wanita. Mempersilahkan saya keluar ruangan dan
masuk ruangan terlebih dahulu.
Kemudian
menunggu semua anak-anak interview bersama sampai hujan-berhenti-hujan lagi.
beberapa jepretan ketika sebelum dan sesudah saya interview,,,
mading unyu unyu |
parkiran yang sedang diguyur hujan |
ada a rahmat, beni, dan saya di mading ini :D |
tepat di ujung sana ada sosok a rahmat, dan saya ga sadar itu :O |
mas mas abis ujan ujanan -_- |
seleksi SGI 6 |
buku sakti gw nih |
Pas
mau balik nih ceritanya masih ujan, dan saya mencari kawan untuk tujuan
terminal bogor. Dan alhamdulillah ada si beni yang se arah dengan saya,
walaupun dia turun duluan, tapi syukurlah ada kawannya.
Eh
ditambah si rahmat, anak ciamis, bersama si aa anak tasik, juga mau ke terminal
bogor juga. Ya jadi ada temennya deh sampe ke terminalnya. Dan jam 3.30 sebelum pulang kita solat ashar
dulu di masjid SGI bareng2. Setelah solat kita langsung cus balik ke alam
masing2.
Nunggu
bis pusaka cukup lama, dengan hujan gerimis ala kota bogor yang wajib dengan
kata hujan. Kami lapar. Akhirnya pesen energen anget di warung yang kita pake
buat nunggu bis di sebelah gedung SGI.
Yang
mau pulang ke arah terminal ada saya, rahmat, aa, dan beni. Ditemani si lutfi
juga, tapi dia beda arah.
Si
beni turun duluan sebelum sampai di terminal bogor.
Tepat
jam 4 kita baru naik bis pusaka. Cukup penuh penumpang, tapi ga sampe berdiri
juga. Ditambah macet. Hemmm...
Jam
5.30 baru sampe di terminal bogor. Dan saya juga baru kali pertama menginjakan
kaki di terminal ini, jadi masih agak tabu.
Kemudian
saya dan mereka berdua (aa dan rahmat), mencari2 bis tujuan tasik. Dan alhasil
GA ADA. Akhirnya tanya sama bapak2 yang ada di pos jaga. Ternyata memang ga ada
bis tujuan tasik di terminal ini -_-
Lalu,
alternatifnya ya harus ke terminal rambutan dulu.
Berhubung
mereka berdua baru kali pertama menginjakan ibu kota, jadi saya yang udah
berkali-kali (ecieeeeee) menginjakan kaki di rambutan, so kenapa engga saya ke
rambutan lagi bareng mereka. Hehe. ditambah juga udah sore banget kan.
Akhirnya
kita bertiga naik bis jurusan rambutan. Duduknya terpisah. Saya sebelahan sama
si rahmat (setelah saya ketahui dia anak 2008, jadi beralih panggil aa juga :D)
dan si aa (ini asli namanya loh) tepat di belakang saya. Dan saya merasa di
kawani dengan bodyguard kece dari tanah sunda. Haha
Berbagi
permen vicks.
Berbagi
cerita.
Sharing
pengalaman dia (a rahmat).
Ditawarin
lontong. Tapi saya ga mau. Kayanya sih dia yang lapar. Lelaki mah gitu, kalo
laper basa basi nawarin, padahal dia yang mau -_-
Setelah
1,5 jam perjalanan ditemani suara pengamen yang cukup enak di dengar, sehingga
perjalanan kami semakin hangat.
Dan si
a rahmat minta no saya >.< (AAAW!!!!) > jangan pikir macem2, ini untuk
silaturahim kok, ga lebih. Haha (lebih juga ga papa, ga nolak) *jewer kuping
sendiri*
Jam
7.30 sampe di rambutan. Jalan cukup jauh kedalam mencari bis jurusan tasik :O
Dan
akhirnya setelah cukup mendalami perjalanan panjang, ketemu deh bis juran
jakarta-tasik! Akhirnya ~
Tepat
jam 8 kami berpisah, kemudian handshake.
I think they aren’t handshake, but no!
Percakapan
terakhir secara langsung:
“kamu naik apa? Mau ditungguin?”
“hati-hati ya”
“semoga kita bisa ketemu lagi!”
"makasih ya udah ditemenin dan dianterin"
Saya
sampe rumah jam 9.30.
Kemudian
istirahat J
Alhamdulillah
perjalanan pertama kalinya sendiri ke bogor berjalan dengan lancar, walau ada
beberapa hal yang mengahadang, keep smile!
I hope
SGI make me better.
Karawang,
16 Desember 2013, 21:09
No comments:
Post a Comment
bagaimana menurut kamu?