berapa berapa berapa

TERIMA KASIH

selamat datang....
komentarnya di isi ya....
join juga, biar makin seru...

Thursday, March 28, 2013

CORIOLANUS dan Makna Merdeka Vol.1

reza ;

Saat kita berkomitmen untuk berafiliasi pada kebenaran, maka kita harus memahami bahwa kebenaran dapat diambil di manapun dan dari siapapun. Hikmah Tuhan itu tersebar di seluruh muka bumi, dan Kebenaran Hakiki hanya milik Allah SWT dan kita baru akan mengetahui balasan akan afiliasi kita ketika hari pembalasan tiba.


Sudah lama saya tidak menulis atau menggambar apa terlintas dalam otak saya. Dan entah kenapa di momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini saya tidak ingin bercerita tentang Pahlawan Nasional kita yang begitu banyak jumlahnya tapi justru saya ingin bercerita tentang tokoh Romawi Kuno. Bukan tentang Soekarno, Hatta, Sjahrir, Diponegoro, Hassanudin, tapi tentang CORIOLANUS.

Salah satu penyebabnya mungkin karena belum lama ini seorang kawan mengajak saya menonton karya William Shakespare yg dimodernisasi dan diadopsi dlm layar lebar tanpa meninggalkan dialog aslinya ini. Coriolanus, kisah kompleks yg membuat saya berpikir dan merenung.

Coriolanus adalah Jendral Romawi yg tadinya bernama Caius Marcius. Dia berjasa dalam setiap pertempuran membela Roma, kuat, tak kenal takut, nekat, ber-ego tinggi. Ketika Roma dalam masa paceklik, pasukan Marcius ditugaskan untuk menjaga gudang gandum agar tidak dijarah rakyat roma yg kelaparan demi alasan penghematan pangan. karena hal ini Marcius dibenci rakyat roma tapi karena ego-nya yg tinggi Marcius justru berteriak dihadapan rakyat dengan tentara dibelakangnya. Marcius mencemooh mereka karena banyak menuntut namun sama sekali tidak berjasa pada negara. Marcius mencemooh rakyat roma yg dianggapnya sebagai hama bagi negara.

Suatu ketika musuh bangsa Roma, kaum Volscian hendak menyerang Roma dan sudah masuk ke daerah perbatasan. Sekali lagi Caius Marcius berjasa memukul mundur pemberontak. Dia menghabisi begitu banyak pasukan musuh seorang diri dengan tekad membuat Roma tetap aman. Di tubuhnya tergores banyak luka akibat peperangan hingga saat itu, total ada 27 luka bekas perang.Semua peperangan dijalaninya dan dipimpinnya dengan semangat patriotik yg tinggi. Begitu pulang ke Roma, dia disambut para Senator Roma dan diberi gelar kehormatan tertinggi; "Coriolanus".Sedangkan di lain sisi, tidak ada satu pun Rakyat Roma yg bahagia dengan kepulangan dan kemenangannya.

Dengan nama baru, Coriolanus dinilai para senator sebagai satu-satunya orang yg pantas menduduki jabatan Kanselor, Pemimpin Roma yg dapat memulihkan keadaan negara. Namun Roma penganut Demokrasi, Rakyat adalah Kota dan Kota adalah Rakyat. Coriolanus tidak dapat menjadi Konselor tanpa mendapat dukungan rakyat yg terlanjur membencinya dan pernah dihina olehnya. Harga diri dan Ego Coriolanus sedemikian tingginya sehingga Rakyat Roma terlihat demikian kecil dan lemah dimatanya, dia tidak mau mengemis-ngemis suara rakyatnya.

Tapi jangan sekali-kali meragukan jasa, pengorbanan, dan ketulusan Coriolanus  kepada negaranya. Tidak ada orang lain di Roma yg sudah mencapai apa yg dia capai. Karena pertimbangan itu para Senator Roma ingin membantunya untuk mendekati Rakyat agar Coriolanus dapat menjadi Kanselor Roma. Sekali lagi, ketulusan Coriolanus dlm membela negaranya adalah nyata begitu juga dengan harga dirinya yg sangat tinggi sehingga saat Senator Roma berbicara di hadapan Rakyat Roma ttg siapa Coriolanus, apa saja jasanya, dan apa saja capaiannya, Coriolanus tidak ingin mendengarnya dan memilih pergi menjauh dari keramaian. Bagi Coriolanus lebih baik tidak menjadi apa-apa dibandingkan menjadi Kanselor dengan mengemis suara rakyat dan membuka ke-27 luka perangnya demi simpati rakyat. Lukanya telah disembunyikan begitu lama, hanya Ibu dan Istrinya yg mengetahui luka yg dideritanya. Ini membuktikan ketulusannya.

namun atas bujukan Sang Ibu, Coriolanus meluluh, dia mencoba untuk lebih melembut berbicara pada rakyat Roma. Namun kebencian tidak mudah hilang, Rakyat Roma sudah terlanjur terhasut demikian dalam untuk membencinya. Coriolanus dinyatakan sebagai Penghianat dan diusir dari Roma untuk selamanya. Bayangkan, banyak jasanya selama ini, lukanya yg bahkan tidak ingin dia tunjukkan pada siapapun hanya membuatnya sebagai penghianat di mata rakyat. Coriolanus marah dan mengutuk rakyat roma sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan rakyatnya, ibunya, istri dan anaknya.

#Bersambung

by Reza (Notes) on Friday, August 17, 2012 at 4:29pm

No comments:

Post a Comment

bagaimana menurut kamu?