Selasa 29 januari,
desa Cacaban kecamatan Singorojo Kendal terjadi fenomena hujan es. Hujan es
yang berlangsung selama 10 menit tersebut sempat membuat warga desa cacaban
panik dan keluar rumah untuk melihat fenomena alam tersebut. Hujan yang terjadi
pada pukul 14.00 awalnya hanya hujan seperti biasa, lalu tiba-tiba terdengar
suara rintik air semakin keras yang ternyata hujan air bercampur es. Bongkahan
es yang jatuh bersama air hujan hanya sebesar biji buah sawo, tetapi cukup membuat
warga desa cacaban panik.
Hujan es, dalam
ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari
bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap
air lewat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es yang
terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun
turun ke arah suhu yang lebih hangat tidak semuanya mencair. Hujan es biasanya
terjadi di daerah ekuator.
Negara indonesia
terletak di 6º LU - 11º LS dan 111º BT - 144º BT, itu berarti indonesia masuk
di daerah ekuator dan berpotensi terjadi hujan es. Proses lain yang menyebabkan
hujan es adalah riming, dimana uap air tertarik ke permukaan benih-benih es.
Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran
besar. Hujan es berasal dari awan cumulo nimbus yang berada dekat dengan
permukaan bumi. Hujan es terjadi sangat singkat berkisar antara 3 – 5 menit
atau bisa juga 10 menit. Peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata.
reportase minggu ketiga by: desa cacaban kecamatan singorojo kabupaten kendal
No comments:
Post a Comment
bagaimana menurut kamu?