Menjadi warga sementara desa Kalirejo
membuat kami bersemangat untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebiasaan desa
ini. Di pekan pertama ini tim KKN-PPM Undip yang bertugas di desa telah melalui
3 acara.
(15/1)
Setelah paginya secara resmi diturunkan ke desa masing-masing, Tim Kkn Undip
desa Kalirejo mencari tahu tentang acara yang diadakan hari selasa. Dan ternyata
di hari itu ada acara yang sesuai dengan salah satu proker tim yakni tentang
rebana. Pada selasa malam diadakan acara syukuran ulang tahun yang ke-6 grup
rebana desa Kalirejo.
Acara
ini dimulai Pukul 20.30 WIB yang bertempat di dusun Glompong, dibuka dengan doa
dan sambutan. Grup rebana kalirejo memiliki anggota yang mayoritas adalah
wanita, usianya pun sudah tidak muda lagi namun semangat dan konsistensinya
dapat dibanggakan. “Tidak terasa sudah 6 tahun grup rebana ini terbentuk,
berangkat dari hobi yang sama dan waktu yang luang anggotanya disatukan. Disini
kita sama sekali tidak mengejar prestasi, grup rebana ini hanya untuk hiburan
semata”, ujar penasehat grup rebana kalirejo Bapak Mulyadi.
(16/1)
Pagi yang cerah di desa Kalirejo rabu pagi itu membuat kami bersemangat untuk melaksanakan
kegiatan posyandu yang diadakan di dukuh Kaligedang hari itu. Posyandu di mulai
pukul 08.30 WIB yang diawali dengan ketukan kentongan khas adzan untuk
menyampaikan orang-orang sekitar bahwa posyandu akan dimulai. Acara yang
dipimpin langsung oleh bidan desa Kalirejo ini, bertujuan untuk pendataan
perkembangan anak 1 – 6 tahun dan suntik imunisasi. Kegiatan posyandu yang
diikuti 30an anak ini dibalut dengan tangis ketakutan anak ketika ditimbang dan
canda tawa mereka ketika bermain.
(17/1)
Dukuh Surak desa Kalirejo kamis pagi itu diadakan perkumpulan kader posyandu
sedesa Kalirejo. Kader posyandu ini diambil perwakilan dari tiap Rt di
Kalirejo. Berangkat dari kabar tentang penyerang flu burung pada ternak di
dukuh Surak kami mengadakan penyuluhan pencegahan dan penanganan virus flu
burung (H5N1). Dibuka dengan surat Al-Fatehah, doa dan sambutan Pak Aminudin
selaku ustad di dukuh Surak. Untuk mengetahui gejala flu burung yang paling
terlihat yakni matinya unggas secara mendadak tanpa sakit. Dalam penanganannya antara lain lapor ke Rt/Rw, jangan sentuh ayam yang mati mendadak, bakar dan kubur, bersihkan kandang dengan desinfektan, kosongkan kandang selama 3 minggu dan kandangkan ayam yang masih hidup di tempat lain. Dan pada akhir acara kami membagikan masker yang nantinya digunakan untuk mencegah penularan flu burung ketika menanganinya.
reportase minggu pertama by: desa kalirejo kecamatan singorojo kabupaten kendal
No comments:
Post a Comment
bagaimana menurut kamu?